Setahun sudah saya resmi menjadi ibu! Bahagia! Terharu! campur Aduk! udah kayak nasi uduk berserta lauk pauknya ditambah es jeruk, Yummy! Bayi yang dulu diperut suka nendang-nendang, lalu dia lahir membawa perubahan besar dan positif. Sungguh ini bahagia tak terkira yang kalau saya tulis pun tidak bisa di ungkapkan!
Di
tahun pertama menjadi ibu saya dapat banyak pengalaman, terutama
tentang mengASIhi Raka, mulai dari mencari tahu, belajar menyusui
hingga suka duka mengASIhi. Beruntung Allah temukan saya dengan
teman-teman yang sangat care tentang ASI, selama hamil mreka slalu
berbagi ilmu dan mewariskan tas gabagnya (muahhahaha). Dan
Terimakasih Allah, Engkau beri kami waktu 9 bulan untuk
sebanyak-banyak-banyak-banyaknya belajar dan mencari tahu tentang
kehamilan, menjadi orang tua dan bersenyawa bersama para bayi.
Tekad
mengASIhi sejak Hamil
Kebetulan rumah sakit yang saya pilih
untuk melahirkan sangat mendukung asi, bahkan dia punya kelas
laktasi. Sebagai Bumil yang saat itu haus akan ilmu PerASIan saya
mendaftarkan diri dikelas laktasi. Namun sepertinya belum jodoh, saya
2 jam duduk anteng menunggu...menunggu..lalu suster mendatangi saya
sambil membawa goodiebag manis.
“Bu...mohon maaf, kelas laktasi hari
ini dibatalkan, nanti kalau minggu depan ada kami akan hubungi ibu”,
kata Mbak suster lembut. Kok Tumben juga saya 2 jam nunggu biasa aja
dan mengiklaskan 2 jam hari itu tanpa emosi.
“Bu ini ada goodiebag,
sebagai permintaan maaf kami”, Lanjut mbak suster.
*Sampai dikantor saya buka tuh isi
goodie bag: voucher baby spa dan ibu, voucher suntik vaksin (lupa
namanya), cream anti streatmacth dan handbody lotion untuk ibu hamil,
saya total semuanya kurang lebih Rp. 400.000,- Muahahaha rejeki bumil
menanti 2 jam! Coba saya menanti 6 jam mungkin dapet kulkas 4 pintu
beserta token listriknya muahaha (ini sih ngarep)
Konsultasi
dengan Dokter
Saat kehamilan masuk sekitar umur 8
bulan lebih 2 minggu, Dr. hendra memberi saya obat pelancar asi
(merknya lupa, huahaahaa maafkan saya ya netizen budiman) yang jelas
tuh obat gede, bau daun katuk luar biasa nusuk tulang hidung hingga
kerongkongan. Saya minumpun kadang-kadang (kalo pas lagi brani). Tapi
ini perlu ya buibu! Jangan contoh saya. Obat pelancar asi ini harus
sesuai resep dokter ya...dokter akan lebih paham kapan waktunya kita
konsumsi nih obat, karna kalau kandungan kita blm cukup usia, tapi
sudah minum obat pelancar asi, efeknya memancing kontraksi lebih
awal.
Wajibnya
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan perlunya rooming in!
Apapun cara melahirkan kita, Inisiasi
dini sangat perlu, kenapa? Karna inilah proses bayi belajar menyusu.
Dan menurut saya pribadi, IMD adalah hal luar biasa, kita bisa peluk
bayi yang selama 9 bulan cuma bisa bayangin wajahnya, memeluknya
setelah bertarung dengan kesakitan, seperti terbayar. Ya kan?
Nah menurut saya rooming in perlu
(kalo bayinya sehat dan tidak ada masalah ya) karna dengan rooming in
kita benar-benar seperti memasuki babak baru kehidupan sebelum pulang
kerumah : Menjadi Ibu dan ayah. Belajar menyusui, mengatasi bayi
menangis, menggantikan popok dll. Saya sama suami sempat
terkaget-kaget dengan ritme hidup kita yang tiba-tiba semua serba
panik rasanya. Dikit-dikit kami manggil suster tanya :
”ini kenapa nangis terus ya sus?”,
“Sus saya sudah nyusuin dia tapi kok
tetep nangis?”,
“Sus...ini kenapa kulitnya
merah-merah?”,
“Sus ini tagihan rumah sakit suster
yang bayarkan?” (yang terakhir ngaco, kalo sampai tanya beneran,
bisa-bisa saya didemo suster gerbang kertasusila :p)
Jadi rooming in itu sangat seru
sodara, kita akan belajar banyak didampingi ahlinya, bisa melekan,
panik tiap menit, lupa makan, lupa mandi, tapi tidak pernah pada
Allah yang Maha Esa :) .
Belajar
Menyusui dari sang Ahli Laktasi
Bagaimana rasanya awal-awal menyusui?
Sakit dan lecet. Saya sampai meringis kesakitan setiap Raka menyusu
:( . saya rasa itu wajar untuk ibu baru, belajar dan belum tau
bagaimana cara yang benar.
Jodoh tak kan kemana. Ahli laktasi di
rumah sakit yang sudah ibu-ibu melakukan kunjungan ke kamar saya,
saya diajarkan bagaimana cara menyusu yang benar, diberi tips agar
Asi lancar, konseling, memberi motivasi dan terakhir sebelum keluar
dari rumah sakit, (ini yang saya salut) mreka benar-benar memastikan
produksi asi saya, saya diharuskan keruang laktasi, untuk mencoba
pumping pertama kalinya.
Oh
ya berikut tips menyusui yang benar :
1.
Pastikan ibu dan bayi berada dalam
kondisi rileks dan nyaman.
2.
Posisi
kepala bayi lebih tinggi dibandingkan dengan badannya, ibu dapat
menyangga dengan tangan atau bantal. Posisikan hidung bayi sejajar
dengan putting, agar bayi membuka mulutnya. Posisi pundak ibu harus
tegap ya.
3.
Ketika
bayi membuka mulutnya, dekatkan bayi ke payudara ibu. Tunggu hingga
mulutnya terbuka lebar.
4.
Posisi perlekatan terbaik bayi
menyusui yaitu
perlekatan asimetris. Pada perlekatan ini, mulut bayi tidak hanya
menempel pada putting payudara,
namun pada area bawah puting payudara dan selebar mungkin. Perlekatan
ini merupakan salah satu syarat penting dalam cara menyusui dengan
benar.
5.
Tanda bahwa perlekatan sudah
baik yaitu ketika ibu tidak merasakan nyeri saat bayi menyusu dan
bayi memperoleh ASI yang mencukupi. Ibu dapat mendengarkan saat bayi
menelan ASI. (ini penting
buibu)
6.
Jika ibu merasa nyeri, lepas
perlekatan dengan memasukan jari kelingking ke arah gusi dan puting.
Kemudian, coba lagi untuk perlekatan yang lebih baik. Setelah
perlekatan sudah benar, umumnya bayi akan dapat menyusu dengan baik.
Alhamdulillah saya mengalami p*ting
lecet-lecet kurang lebih 2 bulan, serulah sakitnya :D
Cuti 3 bulan dari kantor, saya
mengalami baby blues di sebulan pertama. Total saya benar-benar tidak
pumping, full direct breastfeeding. Saya baru pumping di bulan
ketiga, hasilnya saya benar-benar deg-degan cukup ga ya asi saya
selama nanti kerja. Saya merasa bego sekali...sedih meratapi kantong
asi yang ga lebih dari 20 kantong.
Saya terlalu pede dengan hasil pumping
diawal-awal yang dapetnya “lumayan”, membuat saya jadi santai
untuk tidak pumping. Salah!(*sebal sendiri) saya melupakan prinsip
ASI : Supply and Demand. Oke cukup menyalahkan diri sendiri,
saya fokus cari cara mengejar stok ASI dengan cara berikut :
1. Rajin dan Konsisten Pumping
2. Tentukan Jadwal Pumping, contoh saya : sehari 4 kali pumping, Pagi bangun tidur/sebelum berangkat kerja, jam 11 siang dikantor, jam 4 sore di kantor, dan menjelang tidur (sampai sekarang kalau Raka bersama saya, mimiknya langsung ke saya)
1. Rajin dan Konsisten Pumping
2. Tentukan Jadwal Pumping, contoh saya : sehari 4 kali pumping, Pagi bangun tidur/sebelum berangkat kerja, jam 11 siang dikantor, jam 4 sore di kantor, dan menjelang tidur (sampai sekarang kalau Raka bersama saya, mimiknya langsung ke saya)
Alhamdulillah selama ini stok asip
dikulkas tidak lebih dari 20 kantong, tapi Raka full asi hingga 1
tahun, believe or not? Temen saya yang Duta ASI sampe geleng-geleng
acungin jempol, hahaha! So tidak ada yang tidak bisa selama kita mau
ya buibu. pokok selama saya rajin dan konsisten pumping setiap hari,
pasti kekejar. Dan tentu berdoa ke Allah agar slalu diberi rizki ASI
untuk raka.
Asi
Tersumbat hingga Mastitis!
Oke untuk judul ini akan saya simpan
untuk bahan blog selanjutnya, muahahaha (*digebukin netizen tidak
budiman), intinya saya akan share, tapi entar ya...maklumi lah saya
ibu-ibu yang ngeblognya nyuri-nyuri waktu kerja :P (*Ditelpon HRD
“mau gaji discount?”)
Akhir kata.....ijinkanlah saya
sampaikan jangan pernah lelah mengASIhi, yakinlah bahwa kita bisa!
(ceileh mulut saya...) Semangat wahai para ibu! Para Ayah juga
ya...jadilah ayah ASI!