Senin, 09 Juli 2018

MengASIhi Raka



Setahun sudah saya resmi menjadi ibu! Bahagia! Terharu! campur Aduk! udah kayak nasi uduk berserta lauk pauknya ditambah es jeruk, Yummy! Bayi yang dulu diperut suka nendang-nendang, lalu dia lahir membawa perubahan besar dan positif. Sungguh ini bahagia tak terkira yang kalau saya tulis pun tidak bisa di ungkapkan!

Di tahun pertama menjadi ibu saya dapat banyak pengalaman, terutama tentang mengASIhi Raka, mulai dari mencari tahu, belajar menyusui hingga suka duka mengASIhi. Beruntung Allah temukan saya dengan teman-teman yang sangat care tentang ASI, selama hamil mreka slalu berbagi ilmu dan mewariskan tas gabagnya (muahhahaha). Dan Terimakasih Allah, Engkau beri kami waktu 9 bulan untuk sebanyak-banyak-banyak-banyaknya belajar dan mencari tahu tentang kehamilan, menjadi orang tua dan bersenyawa bersama para bayi.

Tekad mengASIhi sejak Hamil
Kebetulan rumah sakit yang saya pilih untuk melahirkan sangat mendukung asi, bahkan dia punya kelas laktasi. Sebagai Bumil yang saat itu haus akan ilmu PerASIan saya mendaftarkan diri dikelas laktasi. Namun sepertinya belum jodoh, saya 2 jam duduk anteng menunggu...menunggu..lalu suster mendatangi saya sambil membawa goodiebag manis.

Bu...mohon maaf, kelas laktasi hari ini dibatalkan, nanti kalau minggu depan ada kami akan hubungi ibu”, kata Mbak suster lembut. Kok Tumben juga saya 2 jam nunggu biasa aja dan mengiklaskan 2 jam hari itu tanpa emosi.
“Bu ini ada goodiebag, sebagai permintaan maaf kami”, Lanjut mbak suster. 
 
*Sampai dikantor saya buka tuh isi goodie bag: voucher baby spa dan ibu, voucher suntik vaksin (lupa namanya), cream anti streatmacth dan handbody lotion untuk ibu hamil, saya total semuanya kurang lebih Rp. 400.000,- Muahahaha rejeki bumil menanti 2 jam! Coba saya menanti 6 jam mungkin dapet kulkas 4 pintu beserta token listriknya muahaha (ini sih ngarep)

Konsultasi dengan Dokter
Saat kehamilan masuk sekitar umur 8 bulan lebih 2 minggu, Dr. hendra memberi saya obat pelancar asi (merknya lupa, huahaahaa maafkan saya ya netizen budiman) yang jelas tuh obat gede, bau daun katuk luar biasa nusuk tulang hidung hingga kerongkongan. Saya minumpun kadang-kadang (kalo pas lagi brani). Tapi ini perlu ya buibu! Jangan contoh saya. Obat pelancar asi ini harus sesuai resep dokter ya...dokter akan lebih paham kapan waktunya kita konsumsi nih obat, karna kalau kandungan kita blm cukup usia, tapi sudah minum obat pelancar asi, efeknya memancing kontraksi lebih awal.

Wajibnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan perlunya rooming in!
Apapun cara melahirkan kita, Inisiasi dini sangat perlu, kenapa? Karna inilah proses bayi belajar menyusu. Dan menurut saya pribadi, IMD adalah hal luar biasa, kita bisa peluk bayi yang selama 9 bulan cuma bisa bayangin wajahnya, memeluknya setelah bertarung dengan kesakitan, seperti terbayar. Ya kan?

Nah menurut saya rooming in perlu (kalo bayinya sehat dan tidak ada masalah ya) karna dengan rooming in kita benar-benar seperti memasuki babak baru kehidupan sebelum pulang kerumah : Menjadi Ibu dan ayah. Belajar menyusui, mengatasi bayi menangis, menggantikan popok dll. Saya sama suami sempat terkaget-kaget dengan ritme hidup kita yang tiba-tiba semua serba panik rasanya. Dikit-dikit kami manggil suster tanya :
ini kenapa nangis terus ya sus?”,
Sus saya sudah nyusuin dia tapi kok tetep nangis?”,
Sus...ini kenapa kulitnya merah-merah?”,
Sus ini tagihan rumah sakit suster yang bayarkan?” (yang terakhir ngaco, kalo sampai tanya beneran, bisa-bisa saya didemo suster gerbang kertasusila :p)

Jadi rooming in itu sangat seru sodara, kita akan belajar banyak didampingi ahlinya, bisa melekan, panik tiap menit, lupa makan, lupa mandi, tapi tidak pernah pada Allah yang Maha Esa :) .

Belajar Menyusui dari sang Ahli Laktasi
Bagaimana rasanya awal-awal menyusui? Sakit dan lecet. Saya sampai meringis kesakitan setiap Raka menyusu :( . saya rasa itu wajar untuk ibu baru, belajar dan belum tau bagaimana cara yang benar.

Jodoh tak kan kemana. Ahli laktasi di rumah sakit yang sudah ibu-ibu melakukan kunjungan ke kamar saya, saya diajarkan bagaimana cara menyusu yang benar, diberi tips agar Asi lancar, konseling, memberi motivasi dan terakhir sebelum keluar dari rumah sakit, (ini yang saya salut) mreka benar-benar memastikan produksi asi saya, saya diharuskan keruang laktasi, untuk mencoba pumping pertama kalinya.

Oh ya berikut tips menyusui yang benar :
1. Pastikan ibu dan bayi berada dalam kondisi rileks dan nyaman.
2. Posisi kepala bayi lebih tinggi dibandingkan dengan badannya, ibu dapat menyangga dengan tangan atau bantal. Posisikan hidung bayi sejajar dengan putting, agar bayi membuka mulutnya. Posisi pundak ibu harus tegap ya.
3. Ketika bayi membuka mulutnya, dekatkan bayi ke payudara ibu. Tunggu hingga mulutnya terbuka lebar.
4. Posisi perlekatan terbaik bayi menyusui yaitu perlekatan asimetris. Pada perlekatan ini, mulut bayi tidak hanya menempel pada putting payudara, namun pada area bawah puting payudara dan selebar mungkin. Perlekatan ini merupakan salah satu syarat penting dalam cara menyusui dengan benar.
5. Tanda bahwa perlekatan sudah baik yaitu ketika ibu tidak merasakan nyeri saat bayi menyusu dan bayi memperoleh ASI yang mencukupi. Ibu dapat mendengarkan saat bayi menelan ASI. (ini penting buibu)
6. Jika ibu merasa nyeri, lepas perlekatan dengan memasukan jari kelingking ke arah gusi dan puting. Kemudian, coba lagi untuk perlekatan yang lebih baik. Setelah perlekatan sudah benar, umumnya bayi akan dapat menyusu dengan baik.
Alhamdulillah saya mengalami p*ting lecet-lecet kurang lebih 2 bulan, serulah sakitnya :D

ASI ku cukup ga ya?
Cuti 3 bulan dari kantor, saya mengalami baby blues di sebulan pertama. Total saya benar-benar tidak pumping, full direct breastfeeding. Saya baru pumping di bulan ketiga, hasilnya saya benar-benar deg-degan cukup ga ya asi saya selama nanti kerja. Saya merasa bego sekali...sedih meratapi kantong asi yang ga lebih dari 20 kantong.

Saya terlalu pede dengan hasil pumping diawal-awal yang dapetnya “lumayan”, membuat saya jadi santai untuk tidak pumping. Salah!(*sebal sendiri) saya melupakan prinsip ASI : Supply and Demand. Oke cukup menyalahkan diri sendiri, saya fokus cari cara mengejar stok ASI dengan cara berikut :
1. Rajin dan Konsisten Pumping
2. Tentukan Jadwal Pumping, contoh saya : sehari 4 kali pumping, Pagi bangun tidur/sebelum berangkat kerja, jam 11 siang dikantor, jam 4 sore di kantor, dan menjelang tidur (sampai sekarang kalau Raka bersama saya, mimiknya langsung ke saya)
 
Alhamdulillah selama ini stok asip dikulkas tidak lebih dari 20 kantong, tapi Raka full asi hingga 1 tahun, believe or not? Temen saya yang Duta ASI sampe geleng-geleng acungin jempol, hahaha! So tidak ada yang tidak bisa selama kita mau ya buibu. pokok selama saya rajin dan konsisten pumping setiap hari, pasti kekejar. Dan tentu berdoa ke Allah agar slalu diberi rizki ASI untuk raka.

Asi Tersumbat hingga Mastitis!
Oke untuk judul ini akan saya simpan untuk bahan blog selanjutnya, muahahaha (*digebukin netizen tidak budiman), intinya saya akan share, tapi entar ya...maklumi lah saya ibu-ibu yang ngeblognya nyuri-nyuri waktu kerja :P (*Ditelpon HRD “mau gaji discount?”)

Akhir kata.....ijinkanlah saya sampaikan jangan pernah lelah mengASIhi, yakinlah bahwa kita bisa! (ceileh mulut saya...) Semangat wahai para ibu! Para Ayah juga ya...jadilah ayah ASI!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar