***Sssttt...karna ke (sok) sibukan saya, update blognya molor banget. Tak apalah...lebih baik terlambat dari pada tak menulis sama sekali :D #tetepbeladiri.
--------
We Love Monday! (tumbenkan?)
Samar-samar dari balik pintu terdengar bunyi gedoran dan teriakan,
“Woi..bangun!!! ayo keliling!,” teriak Mas eko dari balik pintu. Saya dengan
mata masih berat mencoba mencari handphone untuk melihat jam, ah...masih juga
jam 4 pagi, entaran deh.
Dan kejadian itu terulang hampir setiap 10-20 menitan hingga adzan subuh
berkumandang pukul 5 pagi waktu Lombok. Baru deh saya bangun beresin muka
seadanya dan sholat. Begitu saya buka pintu, heran juga, kenapa masih sepi,
yang lain mana? Kenapa Cuma ada mas eko yang duduk sendiri.
“Yang lain mana mas?”, tanya saya. Mas eko Cuma jawab pakai isyarat tubuh
menggelengkan kepala yang mungkin artinya : entahlah. Well, ternyata yang lain
sama seperti saya, masih berat untuk bangun pagi, dan mas eko, satu-satunya
manusia yang bersemangat bangun pagi untuk melihat sunrise dan mengelilingi
Gili Trawangan.
Biasanya “I hate Mondey” tapi untuk hari ini kami punya slogan “I Love
Monday”, ya sayangnya hanya hari ini saja. Kami berenam mengejar sunrise di
dermaga, dengan background gunung Agung Bali, laut dan kapal yang bersandar di
dermaga, pagi itu terasa syahdu sampai saya sadari,Gili trawangan pukul
setengah 6 masih sangat sepi. Niat kami mengelilingi Gili trawangan menggunakan
sepeda sudah berapi-api, sangking semangatnya saya sampai lupa pake pensil
alis, oh...mau ditaruh mana muka ini?
Btw kami sempat beli sarapan didekat dermaga Gili Trawangan, kami bungkus
dan dimakan nanti setelah bersepeda, perporsi Cuma Rp. 15.000,-. Seorang
ibu-ibu dengan besek besar, saya lupa nama makanannya, seperti ayam kari
dikasih mie kuning dan lontong, perpaduan aneh, tapi sungguh saya suka banget,
rasa pedes dan rempahnya pas! Sebagai pecinta kuliner saya menyesal melupakan
nama makanan itu. (alibi buat balik ke Gili trawangan lagi nih :D)
Luas gili trawangan hanya 2.954 hektar, jadi memutari gili trawangan cukup
waktu sejam bila menggunakan sepeda (tanpa macet dan lampu merah. emang ada?).
Sebetulnya disini juga ada cidomo yang siap mengantar setiap pengunjung
mengelilingi Gili trawangan, namun kami pilih bersepeda, selain hemat, lumayan
bakar lemak, syukur-syukur turun 3 kilo. Aamiin. Oh ya, dengan bersepeda kita
bisa berhenti dimana saja, mengabadikan setiap spot yang bagus. Overall, saya
jatuh cinta dengan Gili Trawangan!
Bangun tidur - muka bantal
Siluet
Romantic siluet
Big Siluet (Gemuk :P)
Pukul 9, kami beberes badan dan barang. Tak lupa saya haturkan terimakasih
banyak ke Baleku homestay, tempat kami bernaung, berteduh dan memiliki tetangga
bule, dimana setiap mereka “beradegan” kadang lupa tutup pintu, akibatnya kami
bebas melihat “adegan tanpa sensor dan streaming”. Hore!!! Loh?.
Pukul 10, Dermaga Gili trawangan
belum begitu ramai, kami duduk menunggu kapal penuh. Deg-degan juga karna kami
mengejar waktu menuju ke Bandara, dan kapal hanya akan berangkat bila penuh
sekitar 30 orang. Alhamdulillah, hampir sejam menunggu, akhirnya kapal berangkat
juga.
Di Pelabuhan Bangsal, kami sudah sewa mobil yang mengantar kami ke Bandara,
harga yang di patok lumayan juga, Rp.300.000,- untuk sekali jalan, Pak Ojik
087865252852.
Dibalik foto yang keren.....
Terdapat fotografer yang luar biasa :D
dekat Dermaga
Flying Yoga
Ada Aqua?
Sepeda
Telephon
We...and the backbone
Bakar Lemak!
Jangan
Lupa Beli Oleh-oleh (lagi!)
Sebelum ke Bandara,ada baiknya mampir ke Excotic Lombok (Jl. Raya Senggigi
no. 88 A, Batu layar, Lombok Barat) untuk membeli oleh-oleh (lagi) disini jual
kaos dengan segala hal berbau lombok, dengan harga mulai dari Rp.25.000,-.
Menurut saya design kaosnya keren, sangking kerennya saya terlalu galau buat milih kaos,
maklum masih labil, pengennya mborong semua.
Ga lengkap juga kalo cuma beli kaos, Pak Ojik juga mampirin kita ke toko
oleh-oleh makanan Khas lombok, Toko Lestari(jl. Adi Sucipto Tinggar –Ampenan).
Lucunya disini kami benar-benar dikejar waktu, jadi belanjanya chaos gitu.
Begitu sampai dikasir saya, irma dan sany baru ingat kalo kami belum gajian,
tak ada uang untuk membayar, tak ada harta yang bisa ditinggal. Ah...chaos
again! Dan teman-teman yang sudah gajian
terpaksa buka dompet buat bayarin. Hore!!!
****
Ssttt...Diruang tunggu bandara, sebuah sms masuk ke handphone saya, dari
Mandiri yang mengabarkan sejumlah rupiah masuk ke rekening saya (baca:gaji yang
tertunda) tau apa yang saya ucapkan saat itu ke teman-teman?
“Untung digaji saiki, lak digaji ket wingi isok entek duitku!”, yang lain
manggut-manggut memaklumi. Setelahnya saya baru sadar, lah tadikan beli
oleh-olehnya ngutang temen! #tepokjidat.
***
Berikut pengeluaran kami di hari keempat :
1.
Kapal dari Gili Trawangan ke
Bangsal : Rp. 117.000,- untuk 6 orang
2.
Sewa mobil + driver dari
Bangsal ke Bandara : Rp. 300.000
3.
Makan Pagi : Rp. 15.000/per
orang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar