Cerita Itinerary
Kere hore ini terbagi menjadi 3 cerita, mengingat cerita yang panjang dan cukup
detail (baca: njlimeti dan bertele-tele), takutnya lagi asik-asik baca, kalian terkena virus pucing Pala berbie. Maka cerita
ini saya buat terpisah, semoga bisa menjadi referensi :)
Day 1, jumat
Awal desember 2014, trip kali ini
kami mau menjelajah Pulau Bali, dengan tujuan : Pantai Pandawa – Uluwatu – Desa
Adat Pelipuran – Bedugul – Pulau Menjangan, durasi 3 hari 2 malam, dengan
formasi Dany (sebagai guest star merangkap supir :D), sany sebagai penjaga kami,
Saya, adek saya rizki, Arifa dan adiknya arifa (Arina). Dengan Visi “Kere Hore”
dan Misi “ hidup sehemat-hematnya dibali, tapi bahagia sesenang-senangnya di
bali”. Karna Mengusung Visi Misi “Kere Hore”, jauh-jauh hari kami sudah
merancang bagaimana bisa bahagia semaksimal mungkin dengan mengeluarkan uang
seminim mungkin dan tidak kelaparan, aha!!! ini prinsip ekonomi apa gembel
banget?
Seru!! Makan di tengah kemacetan
Jadi kami sudah
bagi-bagi tugas, dari Surabaya kita akan membawa bekal makanan. + Minuman +
Uang seperlunya. Pulang Kerja, Saya dan adek punya tugas menggoreng Nugget,
Arifah dan Arina memasak nasi dan buat Mie goreng, Dany dan Sany Ambil mobil di
rental. Tanpa sempat kami makan dulu di Surabaya, Waktu sudah menunjukkan jam 8
malam, sesuai schedule kami harus meninggalkan surabaya. Di Sidoarjo, beberapa
perut mulai keroncongan, kamipun memutuskan makan dulu di daerah Candi
Sidoarjo, tapi apa mau dikata...Kayaknya Dany doyan banget nyetir mobil sampe
lupa urusan perut, dan Candi Sidoarjopun kami lalui dengan perut keroncongan.
Rencana kedua,
makan di daerah Pasuruan dan...Dany tetep kenceng aja nyetirnya -_-. Rencana
ketiga, makan di daerah Probolinggo dan...yah kalian bisa tebak sendiri apa
yang terjadi. Perut kami keroncongan parah...satu persatu mulai lunglai,
kecuali dany -_-” dia tetep “ON”, emang ya tuh anak megang setir mobil aja bisa
ga laper, unik banget hidupnya #eh.
Pulau Bali, Ketika Subuh
Ngemper di kapal
Pukul 3 pagi
kami sempat berhenti lama di daerah Hutan Baluran Banyuwangi karna ada
kecelakaan dan menyebabkan macet, gelapnya malam menutupi pemandangan hutan,
membuat kami bosan melihat keluar jendela mobil. Dan....terjadilah keajaiban di
tengah kemacetan, karna macetnya ini ga jalan sama sekali, Bekal makanan dari
surabaya kami buka, langsung saja aroma indomie seleraku menyeruak ke
seluruh ruang mobil. Perut yang tadi nya mulai terbiasa dengan lapar tiba-tiba
bangkit lagi dari rasa Lapar menjadi lebih ganas, meronta-ronta lebih keras,
menggedor-gedor dinding perut. Lebay memang, tapi memang begitu.
Sontak kami pun makan dengan lahap di atas
kertas minyak dan ditengah kemacetan. Nikmat yang luar biasa. Well...sejauh
ini, rasanya baru itu macet menjadi hal paling indah di hidup saya. Ternyata
Allah mendengar doa para cacing di perut kami, dibuatlah kami terjebak dalam
macet :) (kadang rencana Allah memang lebih indah).
---
Berjalan tanpa batas......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar